Sebut saja
Kalau anda menganut filosofi hidup adalah perjuangan, pun kami demikian, terutama di dalam kehidupan yang penuh tanda tanya ini. habis foto-foto (dan jalan-jalan), muncul pertanyaan," kemana kita selanjutnya?" (tuh kan penuh tanya). akhirnya dari rekomendasi dua orang teman kita memilih makan di suatu tempat (yang menurut mereka ada bakmi enak, enak di lidah dan enak di kantong). Sebagai pecinta dan penikmat mie, saya sunggu tergoda.
Perjuangan pun ditempuh, naik turun angkot, naik turun eskalator, muter-muter lantai di mall, nanya sana nanya sini, dan akhirnya kami menemukan tempat tersebut. Lega. Sejenak, saya bingung dan bertanya, tempat makan yang beda dari yang lain, kenapa? pertama, si tempat makan itu, tidak punya nama Brand, dia cuma punya ciri khas nama asli daerahnya. akhirnya saya kasih aja namanya Bakmi tanda tanya. itu yang pertama.
kedua, tebak! pengunjung di suruh antri untuk makan. Tempatnya itu sangat kecil dan terbatas, tapi orang yang mau makan mengantri terus tak terbatas (ya setidaknya mulai saya tiba sampai pulang, banyak yang ngantri untuk sekedar dapat tempat duduk). ada satu kejadian, waktu saya mencoba masuk, menyisip ke salah satu meja, eh tiba-tiba yang jualan bilang, " De, jangan masuk2 ke dalam de, jadi susah buat orang masuk, nunggunya di luar aja". Degg, gila doi ngomong gitu sama pelanggan. Akhirnya saya tanya temen yang udah pernah makan di sana, " eh ini emang enak ya? | dia : iyaa la, . Baiklah, mari kita coba menanti.
akhirnya, akhirnya seletah puluhan menit, kami dapat tempat duduk. Hore! hore! kaki jadi tidak pegal. dan eng ing eng singkat cerita Bakmi tanda tanya pun tiba.
inilah mie yang ditunggu-tunggu.
Bagaimana penampilan mie nya? Entahlah begitu saya makan, sungguh belum sebanding dengan perjuangan untuk mendapatkannya. hahahaha. Nikmatnya mie ini bukan karena rasanya, namun karena perjuangan memdapatkannya. sampai saat ini pun saya masih bertanya-tanya apa daya tarik tempat makan ini. Sempat menceritakannya kepada seseorang, dan doi pun penasaran dan tertarik untuk mencoba. Apakah "keenakan" mie-nya terletak pada "rasa penasaran" yang ada? entahlah. Kalau anda juga penasaran dilahkan mencoba dan semoga menemukan jawaban dari Bakmi tanda tanya tersebut. :)
P.S : walaupun sudah penuh perjuangan, entah kenapa kalau diajak lagi, saya mungkin masih mau. heheheh. :-P