Selasa, 17 November 2009

coba-coba tes kepribadian =D

Hasil test tentang akuhhh..
You are down-to-earth and people like you because you are so straightforward. You are an efficient problem solver because you will listen to both sides of an argument before making a decision that usually appeals to both parties.

The type of girlfriend/boyfriend you are looking for:

You like serious, smart and determined people. You don't judge a book by its cover, so good-looking people aren't necessarily your style. This makes you an attractive person in many people's eyes.

Your readiness to commit to a relationship:

You are ready to commit as soon as you meet the right person. And you believe you will pretty much know as soon as you might that person.

The seriousness of your love:

Your have very sensible tactics when approaching the opposite sex. In many ways people find your straightforwardness attractive, so you will find yourself with plenty of dates.

Your views on education

Education is less important than the real world out there, away from the classroom. Deep inside you want to start working, earning money and living on your own.

The right job for you:

You're a practical person and will choose a secure job with a steady income. Knowing what you like to do is important. Find a regular job doing just that and you'll be set for life.

How do you view success:

You are afraid of failure and scared to have a go at the career you would like to have in case you don't succeed. Don't give up when you haven't yet even started! Be courageous.

What are you most afraid of:

You are afraid of things that you cannot control. Sometimes you show your anger to cover up how you feel.

Who is your true self:

You are mature, reasonable, honest and give good advice. People ask for your comments on all sorts of different issues. Sometimes you might find yourself in a dilemma when trapped with a problem, which your heart rather than your head needs to solve.

mengabaikan kata menyerah

Masa tingkat akhir tidak se-enak yang kubayangkan (dulu aku berfikir masa tingkat akhir itu masa yang indah, banyak waktu luang karena tidak ada lagi kuliah, hanya mengerjakan 5 SKS dibandingkan dengan kuliah biasa yang sampai di atas 20 SKS, bisa main sepuasnya, dan bisa diselesaikan dengan taget yang sudah ditetapkan..), namun harapan tidak sesuai kenyataan (hehehehe ;p lebayy..)
banyak waktu kosong itu benar, namun ternyata banyak kesempatan untuk hal lain tidak benar..
masa-masa ini menimbulkan musim baru dalam diriku, musim fluktuasi..mulai dari fluktuasi perasaan, fluktuasi semangat, fluktuasi harapan, fluktuasi bersosialisasi dengan orang lain..
ada saatnya aku mendapati semangatku tertinggal di dasar, dan membuatku malas beranjak menyentuh tumpukan kertas dan mengubahnya menjadi tumpukan kertas yang berguna dan segera diselesaikan..
posisi semangat itu berada di dasar saat aku mendapati kesulitan akan tugas akhir ini ( sampai saat ini aku baru mengerti mengapa orang bisa berubah saat bersentuhan dengan yang namanya skripsi=))..
kesulitan yang tak pernah terfikirkan olehku, kesulitan yang tak pernah ada di benakku, kesulitan yang masih melilit pikiranku sampai saat ini..hah, ternyata semua tidak segampang yang kuduga..
Beberapa kali pernah berkenalan dengan kata menyerah, yang akhirnya membawaku masuk dalam kondisi diri yang terpurukk(hehheee..)..terpuruk dalam kesendirian (bisa menghabiskan waktu seharian di kamar, tanpa berinteraksi dengan orang lain, dapat menghasilkan ribuan derai air mata yang terlampiaskan lewat tangis yang tak bersuara ( takut kedengaran dengan tetangga kamarku ;p), mengacuhkan orang disekitarku dan menjadi sedikit tidak peduli dengan kondisi mereka dan keterpurukan-keterpurukan lainnya..( sebenarnya tidak terpuruk seperti pengertian terpuruk yang sesungguhnya..;p hehehheee)..
Beberapa hari ini ( dengan kondisi diri yang masih sedikit cipritan tidak bersemangat) aku diingatkan melalui saat teduhku..)
Kemarin belajar bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan anakNya sendiri..(dikuatkan namun masih tersisa pertanyaan iyakah???.Lalu hari ini diingatkan untuk fokuss...Fokus pada kuasa Allah bukan fokus pada masalah...
Dikuatkan pastinya, namun (ah, selalu ada kata namun), saat aku belum melihat secercah pemecahan dari persoalan TA ku....
Saat ini aku sedang berfikir untuk mengabaikan kata menyerah, mengabaikan pemikiran bahwa ini sulit, mengabaikan bahwa ini akan lama terselesaikan..
ya, aku mengabaikaknnya..
dan aku akan menggantikannya dengan harapann..
harapan akan ada penyelesainnya nanti, harapan bahwa akan ada mujizat di balik persoalan ini, harapan bahwa semua akan baik-baik saja..
Harapan yang akan terus aku pupuk, sehingga mampu mengusir kata menyerah yang pernah timbull
mengabaikan kata menyerah berarti tidak akan memberikan lagi kesempatan padanya untuk hadir kembali..
hehehhehehee
aku bisa aku pasti bisa..( bersama Tuhan tentunya..)..=p

Selasa, 13 Oktober 2009

"surat untukmu sahabat"

Ini adalah sepenggal kisah yang ingin kubagikan padamu. Cerita yang “menggangguku” dan aku butuh tempat untuk membaginya. Cerita untukmu sahabatku.
“Aku pergi ya”, kataku meninggalkan teman yang sedang membereskan kamarnya. Beberapa hari ini aku menginap di tempatnya, karena jarak dari kosannya ke tempat penelitianku tidak begitu jauh. Dengan demikian, dapat mengurangi keletihanku selama penelitian(hal itu yang menjadi alasanku sehingga aku memutuskan menginap di Bandung). Baru saja keluar dari kosan, silau matahari pagi langsung menyapaku dan kusambut dengan sedikit keluhan,,”aduh panas sekali hari ini. Akan tetapi, mau tidak mau, suka tidak suka, rela tidak rela aku harus melewati terik yang menggigit itu.
Perjalanan pun dimulai, entah karena aku yang kurang enak badan, atau karena panas matahari yang sengit sehingga menggangu kenormalan tubuhku. Kepalaku mulai menunjukkan gelagat ketidaksukaan terhadap panas hari itu. Pusing, berat dan jadi pangling. Namun, dalam diri kutekadkan, “hati yang gembira adalah obat” sambil berseru kepada diri sendiri dan mempengaruhi pikiran sendiri. Percaya atau tidak, langkah ini mujarab dan berhasil. Rasa pusing itu hilang dan diganti dengan rasa senang.
Pekerjaan pun dimulai
Dia atau tepatnya beliau berusia 71 tahun( dapatkah kau bayangkan bagaimana kondisi tubuhnya). Tua, pendengaran yang mulai berkurang, mata yang terus berair, berjalan dengan terbungkuk. Kulit yang mulai keriput dan tenaga yang mulai melemah. Beliau membuka pintunya dan menyuruhku masuk(saat itu aku melihat ada harapan di balik tatapannya).
Beliau pun mulai bercerita,”setiap hari Bapak bangun subuh neng, narik becak. Kadang sehari cuman dapat Rp 20000 saja. Bapak lebih sering menarik sampai siang aja, soalnya ngga kuat lagi kalau sampai sore. Bapak suka bingung neng, kalau hasil dari naik becak hanya dapat segitu, Cuma bisa beli beras dua kilo, padahal cucu Bapak teh banyak. Mereka sering makan di tempat Bapak.
Aku: anak Bapak pada kemana Pak?
Bapak: Wah, mereka juga susah neng, untuk keperluan sehari-hari mereka saja kayaknya susah jadi ngga mungkin bantu Bapak. Bapak kira teh neng datang mau ngasih sumbangan ke Bapak.
Deg, dalam hati aku berkata : maafkan aku Pak, belum bisa memberikannya
Usia 71 tahun masih membuatnya tampak kuat saat harus mengayuh becak dari pagi sampai sore, sedangkan usia 22 tahun membuatku tampak lemah karena keletihan menjelajahi Bandung Jatinagor sehingga harus menginap di Bandung. Tampak tak adil.
(Pembicaraan itu memenuhi benakku sekeluarnya dari rumah itu dan menuju rumah lainnya)
Mereka menaruh harapan pada kita
Mencari alamat diper kotaan dengan keterangan yang tidak akurat ternyata sulit, sehingga langkah yang kulakukan untuk mengatasinya adalah menghubungi pemerintah setempat( Kepala RT-pen).
Ketika bertemu dengan Bu RT dia pun berkata,”Neng dapat data dari B***(salah satu instansi pemerintah). Mereka mah kalau mendata suka asal neng, data tahun-tahun sebelumnya langsung aja dimasukin sebelum diperiksa lagi, padahal orangnya sudah meninggal juga. Kalau mereka benar-benar melakukan pendataan, pasti bisa kedata orang-orang yang memang layak untuk mendapatkannya(data ini adalah jenis data penerima ‘sesuatu” dari pemerintah). Tolong ya neng, neng dan aa( salah seorang teman yang menemaniku) kan mahasiswi perpanjangan suara masyarakat kepada pemerintah, bilangin biar pemerintah benar-benar memperhatikan orang-orang yang kekurangan. Banyak pisan neng yang kekurangan, tapi kurang diperhatikan
Dan aku diam disana, menatap si ibu dengan senyuman dan anggukan. Senyuman untuk sebuah harapannya yang besar, anggukan untuk menyampaikan??apakah aku akan menyampaikannya kepada pemerintah?Ntahlah, yang pasti anggukan itu adalah persetujuan terhadap pernyataannya bahwa ada banyak orang yang tidak dipedulikan, ada banyak orang yang tidak diperhitungkan, ada banyak orang yang berkekurangan. Ada banyak….banyak teman, …
Aku ingin mengajakmu mengelilingi dan melihat mereka. Ah, tapi tak perlu jauh-jauh ke sini, bukankah di sekitarmu juga banyak. Di jalan raya,di kendaraan umum, di televise di mana-mana kau bisa menemukannya.
Aku teringat dengan keluhanku di pagi hari, aduh panas sekali hari ini. Apakah si bapak tua itu akan mengeluh ketika menarik becak? Mungkin iya untuk sehari, namun tidak untuk hari-hari selanjutnya. Apa yang akan dia makan, apa yang akan diberikan kepada cucunya jika untuk panas matahari saja dia mengeluh? Panas matahari mungkin jadi teman perjalanannya saat mencari penumpang, akan menjadi tempat ceritannya saat tidak bertemu penumpang.Ah, sungguh tidak adil fikirku. Tahukah kau bagaimana caranya agar semuanya tampak adil?
Mereka membutuhkan sumbangan. Sumbangan yang tidak hanya berupa materi. Mereka butuh sumbangan berupa perhatian, rasa sayang, dipedulikan dan diperhatikan. Aku tidak mengajakmu untuk langsung datang dan berbagi kasih sayang dengan mereka, Aku tidak memintamu untuk memberikan semua yang kau punya bagi mereka,bukan,bukan itu. Aku hanya memintamu untuk bersama-sama berfikir bagaimana agar tampak keadilan antara kenyamanan yang kita rasakan dengan keterbatasan yang mereka alami.
Keadilan yang boleh tampak dari pekerjaanmu ketika bekerja untuk pemerintah berharap hati kita bekerja untuk rakyat, sebagai “penyambung suara mereka” Keadilaan yang terlihat dari makanan yang tidak kita sisakan saat sudah merasa kenyang−karena mungkin “mereka” sering tidak kenyang− makan dengan keterbatasan. Keadilan yang nyata saat materi yang kita punya tidak terbuang untuk kesenangn belaka. Keadilan ketika senyum yang menghiasi wajah kita −ketika memperoleh benda yang diinginkan, menang dalam suatu permainan−dan senyum itu juga menghiasi mereka saat menyadari bahwa hari ini dan besok ada sesuap nasi yang bisa mereka santap. Keadilan saat kita tidak mengeluh karena “kepanasan”, karena mereka pun tudak mengeluh untuk “panas” itu…
Ah, sahabat lebih jauh dari itu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi ketidakadilan itu??
Setiap aku bercerita padamu,aku tahu kau selalu punya masukan, nah untuk hal ini, adakah yang bisa kita lakukan??

Rabu, 14 Januari 2009

uas terakhir..

hoream....
senangnya hatiku hari ini, setelah berjuang selama lebih kurang dua minggu lebih, akhirnya selesai juga uAS...
huaaa.....bersiap-siap untuk bisa tidur lama( lho???)=)
ujian terakhir hari inii, adalah MPC, dan mata kuliah ini adalah mata kuliah yang aku ulang. Sebelumnya udah ngambil dan hasilnya, bisa di tebak makanya diulang=)hehe...
harusnya ujiannya jam 08.00 teng, namun ternyata dosennya datang telat...
hmfh, dari kosan udak tarik nafas dalam-dalam, gimana ya ntar soalnya..soalnya dosennya susah di tebak kalau buat soal ( menurut cerita banyak mahasiswa yang malas mengulang mata kuliahnya dia, karena sama aja..si bapaknya susah dan rada aneh)..walalupun menurutku emang gitu sih...hehe...
contonya aja tahun lalu aku ngambil mata kuliah ini, katanya ujian open book...yah dengan PDnya, aku siap untuk ujian( karena open book jadi ngga terlalu belajar, cuman hapal halaman mana yang mungkin jadi bahan...hehe)..eh, ngga taunya pas ujian...deng..deng..deng...( kayak musik2 di film gitu..) tiba-tiba si Bapak bilang, ujiannya close book..
oh, my GOD,bisa dibayanginkan gimana aku???/alhasil mata kuliah ini pun lancar diulang semester sekarang..hehe..
Setelah nunggu 30 menit, akhirnya si BApak datang..deg-degan gitu gw, takut ngulang lagi...( tapi malamnya udah belajar dengan serius..malamnya doang tapi)hehe
degh...oh My God soalnya benar-benar jauh dari yang diperkirakan...,huhuhu...
dalam hati dapat nilai apa lagi ini...(hal serupa juga keluar dari mulut teman-temanku yang ngulang)=)( banyak yang ngulang soalnya)hoho..
eh, tak taunya karena si Bapak lagi baik, atau apa..tiba-tiba dia bilang..
Kalian boleh buka buku, tapi tidak boleh buka mulut...
ye....aaku senang...senanng banget...
haha. akhirnya ujian ini tidak berlalu seperti ujian tahun lalu...
sekarang tinggal nunggu hasilnya...
hm, aku ingat doaku talihat ntar aja yaw...hehe...
semangat...aku senang ujian telah selesai...
di pagi sebelum ujian...
Tuhan, aku menyerahkan sepenuhnya kepadaMu...berkati aku dalam ujian ini ya Tuhan...
i'l do my part and You do Your part...
and you know???God make it beautiful..
thanks GOd..You are so awesome...
sebentar lagi liburan, senangnya diriku...
pengenya sih ke Jogja, tapi pastinya