Jumat, 26 Desember 2008

guru sementara...

Salah satu program
KKNku di desa adalah ngajar, ngajar ibu-ibu yagn ngga bisa baca, nulis, hitung
dan ngajar anak SD( untuk sementara beralih profesi dari mahasiswa menjadi guru
uy =P ). Hari pertama awal kami ngajar semua dengan semangat 45, sampai akhirnya
tiba di lapangan, masih semangat…

Huih, ternyata medannya cukup sulit ( medan tempur kali,
hehe),ngajarin orang-orang yang belum mengenal huruf dan angka.ngajarin mereka
cara menullis huruf , menghafalkan jenis huruf yang dipelajari .hmfh, miris
melihat kenyataan itu, sementara di amerika anak kecil ahja sudah bisa menggunakan komputer namun di Indonesia sendiri khususnya daerah KKNku masih banyak orang-orang
yang belum bisa membaca dan menulis, ternyata program belajar 9 tahun di
Indonesia masih belum terlaksana secara keseluruhan. Di daerah jawa sendiri
masih ada orang-orang yang buta huruf padahal bogor merupakan daerah yang dekat dengan daerah ibukota,
gimana lagi dengan orang-orang yang ada di daerah pedalaman Papua,

Kalimantan

dan daerah lainnya ya??

Waktu ngajarin ibu-ibunya butuh kesabaran ekstra, untuk
menuliskan huruf M aja butuh waktu lama supaya mereka bisa menulisnya dengan
baik, bahkan udah di kasih contoh juga masih salah dalam penulisannya,hurufnya
yang terbaliklah, garisnya ngga sejajar, wuish butuh keabaran yang ekstra, jadi
ingat waktu dulu ngajarin adikku diterangin tiga kali ngga ngerti juga, aku
udah mulai ngomel-ngomel, tapi lucu aja kalau aku ngomel-ngomel sama si ibu
yang aku ajarin. Bisa jadi dia berhenti ikut belajarnya, dan dia jadi ngga
bisa-bisa deh baca dan tulis.it would’n happen!!!cz tujuan kami datang ke desa
adalah meningkatkan kehidupan masyarakat tersebut, dan pastinya dengan program
ini kami membantu pemerintah mengentaskan kebodohan…

Dengan semangat
inilah aku dan teman-temanku terus berusaha dan tetap semanagt ngajar, selain itu hal tersebut dapat
melatih kesabaran kami juga….

Selain ngajarin ibu-ibu, kami juga ngajarin anak SD…

Nah, menghadapi barudak yang seperti ini beda dengan
menghadapi ibu-ibu..

Mereka masih semangat, apalagi mungkin karena belajar
dengan orang baru, tapi dalam hal inipun membutuhkan kesabaran dan energi yagn
lebih besar.Mereka bener-bener badung, waktu ngajar ada yang lari-lari, ada
yang smsan, ada yang nyanyi-nyanyi.

Ada

yang pintar tapi badung banget, ada yang dia udah ngga tahu tapi semangat
belajarnya juga ngga ada, ada yang tekun belajar sampai dia mengerti, ada juga
yang kerjanya smsan waktu kita ngajar( nah lho!!!)

Tapi kalau diikr-pikir inilah tugas kami datang ke desa ini,
kalau kami datang ke tempat yang udah maju dan pendudknya udah punya pola pikir
yang maju itu sih bukan daerah tujuan KKN, walaupun sebenarnya daerah KKnku
dekat ke kota Bogor, cumin butuh waktu 30 menit dengan naik angkot, jatinangor
bandung aja butuh waktu satu jam.Namun sepertinya jarak yang dekat dengan kota
tidak menjamin penduduknya sudah bener-bener melek huruf…

Dari situ aku menyadari betapa bersyukurnya kita-kita yang
bisa kuliah, menikmati bangku perguruan tinggi sedangkan ada orang-orang untuk
menikmati duduk di bangku SD aja ngga bisa karna keterbatasan biaya….

Namun akhirnya aku sadar ngga kebetulan Tuhan menempatkanku,
menempatkan kami ke desa ini, karena tempat ini mengajarkan banyak hal pada
kami…dan I feel something like “chemistry” in this place, especially in Bogor,
what kinds of this feeling???=P…

Semangat menjalani
hari-hari selanjutnya, just do ur best beibs…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar