Senin, 08 Maret 2010

Keutuhan Berbahasa di Lingkungan Banyak Bahasa

Membahas Indonesia dengan segala kekayaan potensi yang dimiliki tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari kekayaan alam, kekayaan budaya, termasuk dalam hal ini kekayaan bahasa. Banyaknya bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia adalah salah satu kekayaan Indonesia. Setiap daerah menggunakannya sebagai bahasa pengantar mereka. Penggunaan bahasa daerah ini hanya dapat dimengerti oleh sesama mereka, sehingga diperlukan satu bahasa yang dapat mempersatukan setiap orang dari setiap daerah yang berbeda-beda. Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan bersama ditetapkanlah bahasa Melayu-Riau sebagai bahasa pemersatu yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia. Pernyataan ini digagasi oleh sekelompok anak muda yang merindukan terwujudnya persatuan Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi bukti sejarah untuk pertama kalinya bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa Nasional, bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi, bahasa yang menjadi cirri khas seluruh orang Indonesia
Perjalanan panjang sudah ditempuh sejak Bahasa Indonesia diikrarkan dan disahkan sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia dinyatakan saat memulai perjuangan untuk memasuki kemerdekaan bangsa, sedangkan saat ini bahasa Indonesia sudah dipergunakan dan masuk ke dalam era globalisasi/kesejagatan. Era kesejagatan menghantar bahasa Indonesia mejadi bahasa yang dipertanyakan apakah bahasa yang digunakan masih merupakan bahasa khas Indonesia ataukah sudah memiliki embel-embel tambahan. Penggunaan bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional, secara tidak langsung menganaktirikan bahasa Indonesia bahkan oleh orang Indonesia sendiri. Hal ini dapat terlihat dari contoh-contoh kecil yang terdapat dilingkungan masyarakat. Sejak kecil orangtua memilih mengeluarkan uang untuk memberikan anaknya les bahasa Inggris, sedang bahasa Indonesia tidak diajarkan dengan baik. Contoh lainnya para pelajar akan lebih serius belajar bahasa Inggris dibandingkan bahasa Indonesia. Mereka beranggapan belajar bahasa Indonesia lebih mudah daripada bahasa Inggris. Pemahaman seperti ini semakin mengecilkan nilai dari bahasa Indonesia itu sendiri. Alhasil, saat ini kita melihat bahasa Indonesiapun seperti kehilangan kata-kata tertentu. Bahasa Indonesia mengalami pencampuradukan dengan bahasa lain. Penggunaan kata-kata yang kebarat-baratan sering ditemui di tengah-tengah masyarakat. Kalau bahasa menunjukkan jati diri bangsa, maka apakah penggunaan bahasa yang demikian menunjukkan jati diri orang Indonesia?
Perdagangan bebas di Indonesia akan benar-benar dilaksanakan pada tahun 2010. Pencampuran bahasa akan semakin terasa di lingkungan kita. Banyak orang yang akan datang dari negara lain bekerja di Indonesia. Pada awalnya mungkin akan membawa bahasa Internasional¬¬−dalam hal ini Bahasa Inggris−, namun mungkin saja nantinya bahasa mereka sendiri akan mengisi percakapan kita sehari-hari. Hal ini dikerenakan mereka melihat ketidakutuhan masyarakat Indonesia sendiri dalam berbahasa.
Oleh karena itu, menanti waktu yang tinggal sebentar lagi, mari kita cegah mulai saat ini. Pribahasa yang berbunyi “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” sebaiknya benar-benar diterapkan di seluruh lingkungan Indonesia. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti: pertama, untuk pemerintah bisa menetapkan aturan dalam lingkungan kantor menggunakan Bahasa Indonesia, baik di swasta maupun negeri. Lingkungan pendidikan, mahasiswa luar negeri di wajibkan menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan mereka sehari-hari. Untuk para pendidik dan orangtua mengajari anak berbahasa Indonesia dengan benar khususnya di lingkungan sekolah. Untuk para anak muda yang merasa lebih “keren” jika menggunakan bahasa gaul dan bercampur bahasa Inggris mari menghentikan pandangan tersebut. Kita akan tampak lebih keren jika berbahasa dengan utuh. Ketika percakapan itu membutuhkan bahasa Inggris gunakan Bahasa Inggris namun jika Bahasa Indonesia berbahasalah dengan tepat dan utuh.
Sehingga nanti saat perdagangan bebas sudah benar-benar di depan mata, saat bahasa sudah beranekaragam di telinga, saat banyak kata yang berbeda keluar dari mulut keutuhan Bahasa Indonesia tetap terjaga. Bahasa Indonesia tetap menunjukkan jati diri Bangsa Indonesia, di dalam keberagaman namun tetap menjadi simbol persatuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar